Minggu, 30 Januari 2011

Narwhal : Ikan Paus Bertanduk



Apa yang Anda liat pada gambar di samping..? Ahh, Anda salah. Itu bukan gambar sekelompok kuda unicorn yang sedang tercebur ke laut, bukan pula mahluk khayalan atau permainan tehnik photoshop tingkat tinggi. Mahluk-mahluk itu nyata, benar-benar ada. Mereka adalah salah satu ciptaan yang paling unik di planet ini. Hewan laut yg mungkin jarang kita lihat ataupun malah tidak pernah kita dengar. Mamalia laut yg hidup di Samudera Arktik itu bernama Narwhal, ikan paus bertanduk.



Narwhal yang memiliki nama ilmiah Monodon Monoceros adalah salah satu paus yg paling tidak diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yg berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yg kadang-kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi perut menghadap ke atas & warna tubuhnya yg bertotol-totol kelabu seperti pelaut yg tenggelam.

Mereka diketahui hanya hidup di seluruh perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus bergigi & termasuk karnivora yg memakan hewan-hewan laut seperti kerang, ikan, udang, atau cumi-cumi. Tanduk spiral narwhal yang misterius ternyata adalah sebuah gigi pada bagian rongga sebelah kiri. Gigi tersebut tumbuh memanjang menembus bibir atasnya. Seperti gading pada gajah dan walrus. Paus ini memiliki dua gigi, kadang keduanya tumbuh memanjang, tetapi lebih sering hanya satu gigi. Hanya Narwhal jantan yg memiliki ‘tanduk’ ini.
Tanduk atau gigi ini memiliki banyak fungsi.

Diantaranya berfungsi sebagai sensor raksasa yang membantunya mengetahui kualitas air dan untuk “mencium” narwhal lainnya, berkelahi atara sesama narwhal, mencari makanan didasar samudera dan sebagainya. Tanduk paus narwhal yang panjangnya bisa mencapai 2,4 hingga 3 meter itu telah sejak lama menjadi teka-teki para ahli alam dan pemburu. Penjelasan mengenai fungsinya pun seringkali menimbulkan perdebatan. Dr. Martin Nweeia, seorang peneliti Harvard School of Dental Medicine mengatakan, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan penginderaan hidrodinamik. Ia mengungkapkan hal ini dalam presentasi di Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego beberapa waktu lalu.

Martin Nweeia dan anggota tim penelitiannya menemukan bahwa tanduk narwhal serupa dengan membran dengan permukaan yang amat sensitif. Ada sekitar 10 juta saraf yang terhubung ke permukaan tanduknya, guna mendeteksi perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam air. “Tidak ada sesuatu yang sebanding dengannya di alam dan tak ada yang lebih unik dari tanduk narwhal dalam hal bentuk, kenampakan, dan fungsinya,” ujar Martin. Wow.., ternyata tanduk yang panjang dan menyeramkan itu berteknologi canggih.

Narwhal hingga saat ini dianggap sebagai jenis paus yang termasuk sangat langka. Panjang tubuhnya mencapai 4 hingga 5 meter, dan kebanyakan dijumpai di perairan lautan Artik sekitar Kanada, tapi kadang juga terlihat jauh ke timur hingga Rusia.

Setiap narwhal juga menggunakan suara untuk berkomunikasi satu sama lain seperti halnya lumba-lumba atau ikan paus lainnya. Bahkan, masing-masing kemungkinan memiliki suara unik yang juga menunjukkan identitasnya. Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa mamalia laut menggunakan sinyal suara untuk berkomunikasi satu sama lain di dalam air. Penelitian terakhir bahkan menunjukkan bahwa paus punya dialek. Namun, belum banyak penelitian yang mempelajari identitas suara seperti yang diguankan paus narwhal. Para penelitinya yakin paus narwhal menggunakan suara untuk mengenali sesamanya dan membedakan satu individu dengan individu lainnya.

Hal tersebut disimpulkan para ilmuwan setelah mempelajari suara tiga ekor narwhal di Teluk Admiralty di Pulau Baffin, Kanada. Mereka menggunakan perekam elektronik yang ditempel di badan mamalia raksasa tersebut. “Untuk pertama kalinya, kami benar-benar dapat mengikuti hewan tersebut kapan saja mereka bersuara dan ke mana saja mereka bergerak,” kata Ari Shapiro dari the Woods Hole Oceanographic Institution.



Meskipun salah satu alat perekamnya hilang, dua yang tersisa telah menunjukkan bentuk suara yang berlainan, berupa suara siulan dan denyutan. Shapiro menunjukkan bahwa kedua jenis suara bukanlah sinyal yang dipakai untuk bertukar informasi mengenai sumber makanan, tapi sekedar menunjukkan identitas individu dalam komunikasi sosial.



Apa yang dilakukan paus narwhal mirip dengan lumba-lumba hidung botol yang juga mengeluarkan suara siulan untuk berkomunikasi. Meskipun data-data mengenai komunikasi di antara paus narwhal masih minim, para ilmuwan yakin ia memiliki pendengaran yang sangat peka seperti halnya paus lainnya.

Narwhal rutin melakukan migrasi hingga ribuan kilometer dan berkelompok. Maka dengan suara yang berbeda-beda, masing-masing dapat membedakan individu dalam kelompoknya atau kelompok lainnya. Hasil penelitian ini dimuat dalam Journal of Acoustical Society of America edisi September 2006.

Beberapa orang eropa pada abad pertengahan percaya kalo tanduk Narwhal sama seperti tanduk unicorn, dan memiliki kekuatan sihir, seperti dapat menawarkan semua racun, dan membawa kebahagiaan. Terlepas dari itu semua, tanduk ini sangat indah sehingga banyak orang menyukainya. Pada jaman dahulu bangsa viking dan pedagang daerah utara lainnya berburu narwhal dan menjual tanduknya dgn harga sangat tinggi. Hingga saat ini perburuan narwhal masih terus berlanjut. Bahkan satu tanduk nya saat ini bisa mencapai harga $ 5000.

Di beberapa negara, impor tanduk narwhal sudah dijadikan hal yg ilegal. Perburuan narwhal yang legal hanya boleh dilakukan oleh bangsa Inuit (masyarakan yg hidup di daerah arktik) dan itu juga dilakukan secara konservatif. Yah, semoga hewan cantik ini terus dapat dilindungi dan dihindarkan dari kepunahan, atau nerwhal akan berubah hanya menjadi legenda saja. Sayang sekali bukan…??


(Sumber:Harian Global)

1 komentar: